Kamis, 19 November 2009

Mal Meeting again ;)

Sabtu, 14 November 2009 jam 11.00 sebenarnya janjian dengan Mr. Andreas Backman (Area Sales Manager Oriflame Jakarta - Bandung)untuk menganalisa target jaringanku, aku mengajak leader2ku (Mbak Dini, Mbak Savira dan Mbak Yenti)
Tapi ternyata Mr. Andreasnya sakit, gak jadi dateng, tapi alhamdulillah kedatangan kami ke Bulungan tidak sia2 karena ada beberapa downline yang datang untuk minta dijelaskan tentang bisnis online oriflame with dbc network
Jadilah kami ngumpul2 di blok M Plaza (Mie Leiker) dan inilah foto2nya

Kika : Adhia, yani, Savira, Me, Wiji


Kika : Adhia Yani, Savira, Me, Wiji (Anak cucu cicit tercintah)


Kika : Adhia, Yani, Savira, Wiji, Endah (para crossline di jaringanku tapi pada kompak yah)


Kika : Adhia, yani, Savira, Wiji, Endah (I luv all of u full gals)


Para suami menunggu dengan setia ;)


Mbak Dini (kakak iparku) sibuk menjelaskan sistem online dbc network ke downline2nya ;)


Mbak Savira lagi menjelaskan sistem bisnis oriflame dan dbc network ke jaringannya ;) Sementara uplinenya malah foto2in mreka kekekek



Asik ya kerja bisa bawa suami dan anak2 hehehe, hari sabtu tgl 21/11/2009 janjian sama Mr. Andreas lagi nih, yuk sapa yang mau ketamuan lagi di Blok M Plaza? Disamping home meeting kita bisa mal or Plaza meeting yaaa hehehe

Yang belum join bisnis asik ini tinggal klik www.dbcn-mybiz.com ... join us !!!

Big OOM Oriflame November

Foto2 Big OOM Oriflame di Jitec Mangga Dua, 8 November 2009
Bisnis sambil hura-hura? Cuma di Oriflame ;)
Klik aja yah www.dbcn-mybiz.com













































Motivasi hari ini

Ada 2 buah bibit tanaman yang terhampar di sebuah ladang yang subur. Bibit yang pertama berkata, "Aku ingin tumbuh besar. Aku ingin menjejakkan akarku dalam-dalam di tanah ini, dan menjulangkan tunas-tunasku di atas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku, untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan kehangatan matahari, dan kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku."

Dan bibit itu tumbuh, makin menjulang.

Bibit yang kedua bergumam. "Aku takut. Jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini, aku tak tahu, apa yang akan kutemui di bawah sana . Bukankah disana sangat gelap? Dan jika kuteroboskan tunasku keatas, bukankah nanti keindahan tunas-tunasku akan hilang? Tunasku ini pasti akan terkoyak. Apa yang akan t! erjadi jika tunasku terbuka, dan siput-siput mencoba untuk memakannya? Dan pasti, jika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha untuk mencabutku dari tanah. Tidak, akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman."

Dan bibit itupun menunggu, dalam kesendirian.

Beberapa pekan kemudian, seekor ayam mengais tanah itu, menemukan bibit yang kedua tadi, dan mencaploknya segera.

Memang, selalu saja ada pilihan dalam hidup. Selalu saja ada lakon-lakon yang harus kita jalani. Namun, seringkali kita berada dalam kepesimisan, kengerian, keraguan, dan kebimbangan- kebimbangan yang kita ciptakan sendiri. Kita kerap terbuai dengan alasan-alasan untuk tak mau melangkah, tak mau menatap hidup. Karena hidup adalah pilihan, maka, hadapilah itu dengan gagah. Dan karena hidup adalah pilihan, maka, pilihlah dengan bijak.

Sumber: Anonymous